Meski perempuan memiliki kemampuan untuk mengembangkan karier, mereka masih mengalami beberapa hal yang menghambat kemajuan kariernya.
"Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh perempuan Indonesia, termasuk untuk mendapatkan kesempatan yang sama seperti rekan-rekan pria lainnya. Perusahaan di Indonesia perlu menyesuaikan fungsi-fungsi sumber daya manusianya untuk sepenuhnya bisa memanfaatkan kemampuan dan kompetensi perempuan Indonesia di tingkat eksekutif," tukas Neneng.
Penelitian yang dilakukan Accenture menyebutkan sejumlah hambatan terbesar yang dialami perempuan dalam meningkatkan kariernya. Di antaranya minimnya kesempatan yang diberikan, sekitar 42 persen responden mengakuinya. Faktor lain yang juga menghambat karier perempuan adalah ketidakjelasan jenjang karier di perusahaan tempat bekerja. Responden yang mengakui hal ini jumlahnya dua kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang melihat tanggung jawab keluarga seperti mengurus anak dan keluarga sebagai penghambat dalam berkarier.
Ada sekitar 20 persen eksekutif perempuan yang mengakui bahwa karier mereka terhambat ketika sudah berkeluarga dan punya anak. Hal ini disebabkan karena perempuan kesulitan mengatur keseimbangan waktu antara pekerjaan dan keluarga. Tak hanya itu, penelitian ini juga menyebutkan karier perempuan cenderung melambat, 40 persen disebabkan penurunan ekonomi pada 2008. Krisis ekonomi ini nyatanya berakibat pada penurunan karier dan ekonomi kaum perempuan, termasuk PHK.
"Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh perempuan Indonesia, termasuk untuk mendapatkan kesempatan yang sama seperti rekan-rekan pria lainnya. Perusahaan di Indonesia perlu menyesuaikan fungsi-fungsi sumber daya manusianya untuk sepenuhnya bisa memanfaatkan kemampuan dan kompetensi perempuan Indonesia di tingkat eksekutif," tukas Neneng.
Penelitian yang dilakukan Accenture menyebutkan sejumlah hambatan terbesar yang dialami perempuan dalam meningkatkan kariernya. Di antaranya minimnya kesempatan yang diberikan, sekitar 42 persen responden mengakuinya. Faktor lain yang juga menghambat karier perempuan adalah ketidakjelasan jenjang karier di perusahaan tempat bekerja. Responden yang mengakui hal ini jumlahnya dua kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang melihat tanggung jawab keluarga seperti mengurus anak dan keluarga sebagai penghambat dalam berkarier.
Ada sekitar 20 persen eksekutif perempuan yang mengakui bahwa karier mereka terhambat ketika sudah berkeluarga dan punya anak. Hal ini disebabkan karena perempuan kesulitan mengatur keseimbangan waktu antara pekerjaan dan keluarga. Tak hanya itu, penelitian ini juga menyebutkan karier perempuan cenderung melambat, 40 persen disebabkan penurunan ekonomi pada 2008. Krisis ekonomi ini nyatanya berakibat pada penurunan karier dan ekonomi kaum perempuan, termasuk PHK.
0 comments
Post a Comment
IF YOU LIKE THIS ARTICLE, PLEASE SHARE OR LEAVE YOUR COMMENT ..